23 Mei 2009

Cinta Terhadap Ilmu

Islam mengajarkan kepada muslimin untuk menuntut ilmu, karena ilmu sangat penting sekali dalam hidupnya. Ilmu itu seperti cahaya dan lampu pada malam yang gelap gulita. Al Quran adalah landasan ilmu dan ada Banyak ayat yang mendorong untuk menyebarkan ilmu. Al Quran diturunkan untuk merubah kebekuan/kejumudan pikiran manusia dari kegelapan menuju cahaya.
طلب العلم فريضة على كل مسلم و مسلمة
) "meuntut ilmu itu adalah fardhu bagi setiap muslim dan muslimah"

"Bacalah dengan nama Tuhanmu Yang menciptkan-Menciptakan manusia dari segumpal darah-Bacalah dan Tuhanmu Maha Pemurah- Yang mengajar (manusia) dengan Qolam(pena)- Mengajar manusia apa yang tidak diketahuinya". (Al 'Alaq ; 1-5).

Allah melebihkan manusia dengan makhluk lainnya, yaitu dengan mengkaruniakan akal agar manusia dapat membedakan yang hak dengan yang bathil, antara halal dengan haram.
Muslim diperintahkan untuk selalu mempergunakan akalnya. Ada sekian banyak ayat yang mendorong manusia untuk selalu menggunakan akalnya. Dalam Alquran banyak tersebut kata-kata ;Apakah kamu tidak berfikr(afal tafakarun), Apakah kamu tidak mepergunakan akalmu (afala ta'qiluun),apakah kamu tidak berfikir (afala tandzuruun).

Keutamaan Ilmu sebagaimana tersebut dalam hadist:
1. Keutamaan ilmu lebih baik dari keutamaan ibadah (HR. Albizar)
2. Sedikit ilmu lebih bik dari banyak beribadah( HR. Thabraani)
3. Mempelajari satu ayat alquran itu lebih baik dari pada solat seratus rokaat, Mempelajar satu bab ilmu lebih baik dari pada sholat seribu rakaat. (tersebut dalam hadist yang diriwayatkan oleh ibnu majah)

Dengan ilmu maka Allah akan meninggikan derajat orang yang berilmu dan juga tentu antara orang yang berilmu dengan yang tidak itu berbeda. Biasanya orang yang berilmu dan memahami ilmunya memiliki kedudukan yang kuat dan mantap pikirannya. Sehingga Syetan tidak mudah untuk menggodanya. Rasulullah bersabada :" Seorang yang faham (fakih) lebih berat bagi syetan dari pada seribu orang yang beribadah." (HR. Tirmidzi), dan juga :" Keutamaan orang yang berilmu atas orang yang beribadah (tanpa ilmu) seperti keutamanku (Nabi Muhammad) atas orang yang paling rendah diantara kamu sekalian" (HR. Trimidzi)

Semua ilmu memiliki peranan masing-masing dan memiliki keutamaan yang saling terkait. Kita umat Islam sering kali membeda-bedakan ilmu dari segi keutamaannya. Sering kali ilmu-ilmu yang lebih banyak berhubungan dengan dunia dikesampingkan. Sehingga seakan terjadi ketimpangan dalam merealisasikan "Ilmu agama"(Aqidah, fiqih, akhlak, dll) dalam kehidupan di dunia. Banyak sekali di era ini benturan-benturan antara "ilmu dunia" dengan "ilmu agama". Menurut saya hal ini terjadi karena telah sekian lama umat islam mengesampingkan "ilmu dunia". Sehingga "ilmu dunia" yang ada saat ini dibangun oleh umat lain yang tidak sejalan dengan ajaran islam. Akibatnya, Dunia saat ini sedang dikuasai oleh non-muslim. Umat Islam seakan tidak memiliki daya untuk mengagungkan Kebesaran Allah di muka bumi. Parahnya lagi Dengan ilmu yang dikuasai oleh non-Islam, umat islam ditindas (baik penindasan berupa budaya yang tidak sesuai dengan ajaran islam,maupun penindasan fisik). Memang saat ini telah banyak pemikiran yang intinya bahwa "ilmu dunia" juga wajib dipelajari oleh umat islam. Sayangnya setelah sekian puluh tahun belum nampak juga hasilnya. Ini tidak lain akibat masih banyaknya KEMALASAN dan kurangnya pemahaman Kewajiban menuntut ilmu bagi setiap muslim. Menuntut ilmu tidak harus di tempat formal (sekolahan).

0 komentar: